Pentingkah sebuah Kompetisi?
“Wah, Mas Eko… awalnya saya sangat tertarik untuk juga jualan buku di Fesbuk. Lihat Mas Eko begitu laris, nyaris semua buku yang ditawarkan di Efbe dapat respon yang bagus dari temen-temen Mas Eko, saya pikir memang jualan buku itu gampang,.. ! “
“Lalu, … kenapa, Mas? Awalnya tertarik.. Saat ini? “
“Saya mulai searching di FB dan google, eh ternyata yang jualan buku onlen itu buanyak banget, Mas! Gilaaa… Saya keder, dong! Jelas saya terlambat untuk memulainya saat ini. Harus bisa berkompetisi dengan penjual buku onlen lain yang sudah seabrek! “
“Ngene lho Mas,… Eh, gini lho Mas .. hiihihihi… pada prinsipnya saya ndak ada urusan ‘sampeyan’ itu mau usaha apapun. Mau jalan atau lari itu juga bukan urusan saya..hahahaha… Tapi, kalau berbicara tentang kompetisi atau persaingan,… saya sedikit punya ilustrasi pemikiran yang agak berbeda”
“Gimana itu, Mas Eko?”
“Ini saya pernah nulis tentang kompetisi, … monggo dibaca pelan-pelan.. kalau mau itu juga :p “
………………………………………………………………………………………
Setiap sesuatu yang mewujud secara lahiriah, nampak fisik dan mempunyai kehidupan, termasuk kita yang terlahir sebagai manusia, sudah tentu mempunyai sebuah ‘kebutuhan’ dasar agar piranti fisik dan mental kita bisa terus bertumbuh. Saya dan Anda lahir sebagai bagian dari peradaban bumi, mau tidak mau akan menginjakkan diri pada sebuah ‘sistem’ yang sedang berlangsung. Baik sistem di luar diri kita maupun sistem internal diri kita. Pada kondisi paling dasar, setiap makhluk hidup pasti mempunyai sistem masing-masing yang dikenal dengan “Bertahan Hidup”.
“Bertahan Hidup” adalah seni, itu pendapat saya. Mengapa? Karena tidak ada metode baku yang bisa disamakan antara satu entitas dengan entitas yang lain. Masing-masing mempunyai ‘kode’ bawaan yang sudah diinstal dan mengalami perkembangan atau pertumbuhan selaras dengan pengalaman dalam kehidupannya.
Ada macam-macam seni Bertahan Hidup. Ada yang mencoba fleksibel dengan setiap situasi. Tidak kaku terhadap situasi yang ada, tanpa berusaha mengalahkan atau bahkan meniadakan yang lain. Namun, ada juga yang ber’seni’ dengan selalu ‘meniadakan’ atau menghancurkan setiap sistem yang menghalangi keberadaan sistemnya.
Pada konteks usaha apapun, sangat dimungkinkan ada juga pelaku-pelaku usaha yang memiliki varian produk yang nyaris sama atau mungkin sama persis dengan yang kita punyai. Lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah harus ‘menghilangkan’ pelaku usaha yang lain dahulu baru kemudian kita mulai jalankan usaha kita? Atau, kita jalankan usaha kita dengan penuh elegan dan beradaptasi dengan segala kemungkinan bentuk kompetisi yang ada?
Apa sebenarnya Kompetisi itu?
Bisa jadi kompetisi bagi sebagian besar dari kita memaknai sebagai suatu usaha untuk melakukan sesuatu dalam rangka bersaing dengan pihak lain karena suatu bentuk ‘ketakutan’ akan tertinggal kepentingannya atau bahkan terancam keberlangsungan eksistensinya. Eksistensi yang dimaksud bisa saja menyangkut tentang usaha atau bisnis yang dijalankan.
Lalu, adakah bentuk kompetisi yang bukan dilandasi oleh ‘Ketakutan’ atau ‘Kekhawatiran’ ?
Jika kita mengamati pola pengembangan bisnis dari para pelaku usaha yang akhirnya ‘mapan’, baik secara ‘Brand’ ataupun pencapaian hasil bisnisnya, maka satu kata kunci yang penting untuk kita sematkan kepada mereka adalah ‘Inovasi’. Yups, inovasi. Inovasi adalah suatu usaha untuk terus bertumbuh. Menggunakan cara-cara baru, memproduksi varian produk baru, terobosan manajemen yang lebih baik, penggunaan sistem marketing yang lebih efektif, dan sebagainya.
Kadangkala kita memaknai proses inovasi yang dilakukan oleh seorang pelaku bisnis sebagai bentuk usaha ‘menyaingi’ pebisnis lain yang mempunyai karakter bisnis atau produk yang sejenis. Namun, bisa jadi, inovasi yang dilakukan adalah hasil kreativitas yang selalu coba diterapkan, tanpa harus memandang apa yang sedang dilakukan oleh pengusaha lainnya. Inovasi adalah salah satu bentuk ‘pertumbuhan’ yang seharusnya terus dilakukan oleh setiap pengusaha.
Jika kita ke pasar tradisional, dan masuk ke dalam deretan lapak penjual sayur, maka kita seketika kita akan mengetahui bahwa dalam waktu yang sama, di tempat yang sama, sedang berlangsung kegiatan jual-beli SAYUR oleh lebih dari satu pedagang. Komoditi sayur adalah komoditi yang menyatukan mereka dalam satu area jual-beli tersebut.
Tanpa harus bicara tentang kompetisi, setiap penjual sayur sudah pasti akan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para pembelinya. Baik dari sisi kualitas sayur ataupun bentuk keramahan dalam melayani. Dari sisi harga yang diberikan, secara umum mereka akan memberlakukan standar harga yang relative sama dengan semua pedagang sayur yang lain. Jadi, yang mereka lakukan adalah bentuk-bentuk inovasi dalam penyediaan produk atau pelayanan yang lain.
Biarkan ‘Kompetisi’ hanya hadir di dalam kamus.
Kreativitas untuk selalu bertumbuh, berbagai bentuk inovasi di lahirkan, adalah sebuah hal yang justru alamiah untuk dilakukan oleh setiap pengusaha. Tak terlepas dari saya, kita dan Anda semua yang saat ini sedang berbisnis online. ‘Kompetisi’ hadir hanya di dalam ruang pemaknaan pikiran kita. Jika ruang berpikir kita tidak diselimuti oleh ‘ketakutan’, maka ‘Kompetisi’ hanya hadir di dalam kamus saja! :p
Sudah wajar jika pada akhirnya saya, Anda dan kita terlibas dalam proses perkembangan usaha apabila dalam memainkannya selalu stagnan dan tidak pernah melakukan apapun, tidak mengikuti naluri bertumbuhnya usaha. Ini bukan karena kita kalah dalam berkompetisi, namun lebih pada matinya kreativitas untuk melakukan inovasi.
………………………………………………………………………………………
“Wah,… setelah baca tulisan itu,.. saya koq.. hmmm,.. tetap males ya mau jualan buku onlen lagi.. :( “
“ :p Orang males itu ndak ada lawannya mas.. wkwkwk :v “
0 komentar: