Semalam ceritanya dikasih kesempatan buat ngisi materi tentang “Cara Menjalankan Toko Buku Online” di Grup WA Penulis Indonesia. Memang saya tidak punya pengalaman menjadi seorang ‘Dosen’ yang harus mempersiapkan materi sebelumnya. Dalam pikiran saya, “Ah, saya tuliskan saja apa yang saya ngerti dan saya jalankan!”
Menulis di tablet hampir 1.5 Jam lumayanlah bikin jempol saya ‘kemeng’ ..hahahaha.. meskipun Jempol saya SAKTI, tetap aja kerasa pegelnya.
Ada satu pertanyaan menarik.
“Mas Eko, produk seperti apa sih yang unik itu?”
Konteks pertanyaan tersebut setelah saya memberikan sebuah ‘asumsi’ berdasarkan pengalaman saya, bahwa berjualan produk secara online salah satu hal yang harus diperhitungkan dan dipunyai adalah produk yang unik serta dapat memberikan jawaban atas kebutuhan pelanggan. Nah, jadi apa sih sebenernya produk yang unik itu?
Secara sederhana saya sampaikan, bahwa pertanyaan tersebut justru harus dijawab dengan terlebih dahulu menjawab pertanyaan ini :
- Produk apa yang sudah kita punya ?
- Siapakah calon pelanggan atau komunitas yang sudah kita bidik?
- Sinkronkah antara jawaban no.1 & jawaban no 2. ?
Misalnya kita mempunyai produk berupa buku dengan judul “Induk Ilmu Kejawen”, maka saya katakan bahwa produk ini bisa menjadi produk sangat unik dan juga bisa menjadi produk amat sangat biasa-biasa saja. Apakah keunikannya karena kita menyajikannya dengan gaya tulisan yang keren penuh dengan muatan hypnosis? Menurut saya tidak demikian.
Jadi apa yang akhirnya membuat buku tersebut unik?
Keunikan justru harus kita temukan dari ‘Minat & Kebutuhan’ pelanggan atau segmen calon pelanggan yang kita bidik. Mereka maunya buku atau produk yang seperti apa, sih?
Kita bisa saja secara subyektif menilai produk kita unik, tapi belum tentu bagi pelanggan kita. Mengapa? Sederhana, karena bisa jadi mereka tidak membutuhkannya! Artinya, saat kita mempunyai suatu produk, maka dekatkanlah produk tersebut kepada person atau komunitas yang mempunyai tingkat ‘Apresiasi’ serta ‘Kebutuhan’ yang tinggi akan produk tersebut.
Pada titik pertemuan antara produk dan target pelanggan dan terjadi sinkronisasi, saling klop, maka sebuah tulisan iklan yang penuh bahasa hiperbolik sudah tidak begitu diperlukan lagi. Namun, lebih dipentingkan sisi kualitas dan informasi produk yang detail. Selanjutnya adalah tentang pelayanan terhadap seluruh siklus transaksi. Terutama jika terjadi keluhan dari pelanggan.
Semoga bermanfaat _/|\_
~ Eko Waluyo ~
0 komentar: